Rasa bersalah menyelimuti pikiranku..lagi-lagi aku menyakiti perasaannya yang halus. aku hanya mengikuti setiap gerakan Evi tanpa perlawanan dan tanpa balasan. Bokep japan Tiba-tiba pintu kamar yang lupa kami Kunci pun terbuka. Sebut saja namaku Dewi. Akhirnya kami memisahkan diri dari keramaian. Karena sudah capek menunggu Tia,akhirnya aku putuskan untuk mengajak Evi berjalan-jalan pagi mengitari kampung. kemudian Tia berenang bersama teman-teman yang lain. Ntar dicoba yah” Mulai pasang aksi lagi nih, pikirku. Tapi aku engga mau menculik Evi terrlalu lama..dasar pengecut !!. Hampir setiap hari Tia datang ke kost ku, mulai dari hanya sekedar ngobrol di kamar, jalan-jalan ke mall atau bahkan nongkrong di kafe. Dilain pihak, aku juga menyayangi Evi. Wajah Evi langsung cemberut sambul melepaskan tangannya dari gandenganku. Kuraih tangannya, sekali lagi Evi tersentak namun tidak berontak. Dilain pihak, aku juga menyayangi Evi. Tapi sekali lagi, aku memang pengecut. Kami mulai gelisah hingga hanya menggesek-gesekkan kaki kami satu sama lain.Nafas Tia mulai turun naik tidak terkendali. Maafkan aku Tia…aku tdk bermaksud mempermainkan kalian berdua, karena aku memang sungguh-sungguh terhanyut dan tidak bisa lepas dari dekapan hangat dan manjamu….. Aku hanya tersenyum dalam hati. Aku pun menyadarinya. Akhirnya aku temukan Evi sedang duduk seorang diri di teras bungalow.
