Dikecupnya sekali lagi bibir sang suami, sebelum beranjak turun dari ranjang dan kembali mendekatiku yang masih berdiri mematung dengan ekspresi penuh kehampaan.“Ayo dong!” kembali Sita menyeret tanganku, mengajak mendekat menuju ranjang. Kitabenar-benar beruntung!”Aku tak kuasa untuk membendung air mataku.”Maafkan aku, mas. Bokep indo Memang ada sedikit celah yang tersisa, namun tidak cukup lebar untuk bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana. Membuat aku makin penasaran. Dia kelihatan baik. Mama ini sudah tua, Nduk, sudah pengen gendong cucu.”Aku mendesah mengelus dada, selalu alasan yang sama, dan selalu bisa membuatku menangis dalam hati.“Mungkin memang belum rejekinya, Ma.” lirihku. “Bahkan sekarang, sudah 2 minggu aku tidak dapat jatah.”
“Hah! ”Heh, enak aja.” potongku cepat. Dia nampak seperti seorang raja yang sedang dilayani dengan penuh cinta oleh dua orang selirnya. Mendengarnya, aku jadi tidak melawan saat Sita menarikku masuk ke dalam kamar.“Aaakkhh…!” disana, aku langsung melenguh dan menutup mata dengan telapak tangan.Bagaimana tidak, di atas ranjang, kulihat seorang laki-laki paro baya sedang duduk santai dengan hanya mengenakan kaos tanpa tambahan apapun lagi sebagai penutup bagian bawah tubuhnya. Rahasia yang katanya disimpannya cukup lama. Aku jadi ingin mengintip mereka.Menarik nafas panjang dan berdiam diri sesaat, aku pun berjalan mengendap-endap dan mengintip dari jendela. Sudah lama dia
