Nampaknya dia berani juga. Aku duduk di dekat mesin besin. Bokep jepang ”Yah tapi gak semontok dan seputih itu, tetek eh susu eh apalah namanya, punya mbak bagus montok seksi, ya gak pak Abdul?”, kata si Ahmad. Setelah berpakaian lengkap akupun pulang dengan jas hujan pinjaman. Lalu aku berlari ke mioku dan mengambil kemeja, jeans, dan pakaian dalamku. Sekalian numpang berteduh ya…”, kataku dengan nada menggoda. “Dasar berani juga dia ngomong gitu, akal mesum”, pikirku. “Yes… berhasil” dalam hati. Mengelap peju Ahmad di tetekku dengan leggingku. “Oohhh………. Boleh deh wah makasih banget”, kataku. Aku tampar pak Abdul. ”Ok…. Tangannya bergerak ke depan meremas tetekku. Ahmad bangun dari duduknya dan membantuku berpakaian, kekagumannya belum habis pada tubuhku, pantat, tetek, memiaw (yang belum waktunya dia rasakan) semua dia raba dan pegang. “Eh Ahmad… makasi jas hujannya ya…, sini…sini, aku mau ucapin terima kasih…, kamu mau minta apa?”, kataku menggodanya. Ahmad bangun dari duduknya dan membantuku berpakaian, kekagumannya belum habis pada tubuhku, pantat, tetek, memiaw (yang belum waktunya dia rasakan) semua dia raba dan pegang.
