Benar-benar aku merasakan diriku bagaikan seorang kaisar yang sedang dilayani selir-selirku saat itu.Beberapa saat kemudian aku merasa mau keluar dan berkata, “Ci, mau keluar sebentar lagi nih.”“Siram di mulut.. Bokep indo Kira-kira jam 9 malam, aku sedang membaca tabloid Bola, pintuku diketuk, ternyata yang datang Diana dan Sinta yang sudah memakai pakaian tidur.“Loh, ngapain kalian berdua ke sini malam-malam begini?”
tanyaku.“Kita cuma mau berterima kasih barusan itu, kamu tadi hebat banget deh Le, mirip Jet Lee aja aksinya,” puji Sinta dengan tersenyum.“Boleh kami masuk, ngobrol-ngobrol sebentar?” tanya Diana.Akhirnya kupersilakan mereka masuk juga mumpung belum ada yang lihat.“Gimana lukamu Le, sori banget ya demi kita kamu jadi gini, kalo nggak ada kamu nggak tau deh gimana nasib kami,” kata Sinta sambil memegangi lenganku yang sudah diperban.“Ah luka kecil, nggak lama juga sembuh kok, kalian tenang deh.”“Le, kamu hebat deh tadi, makannya kita ke sini rencananya mau membalas budi nih, kami ada hadiah kecil buat kamu,” sahut Diana.“Oh, nggak usah Ci, kita kan temen kok pake hadiah-hadiahan segala.”“Eee, harus diterima lho kalo nggak gua nggak mau omong sama kamu lagi nih!” sambung Sinta setengah memaksa.“Ya, iya deh, aku terima aja biar kalian puas, makasih loh.”“Tapi loe tutup mata yah, soalnya ini surprise loh,” katanya