“Ndak…?” kata bu Resti. “Boleh…boleh bu? Nonton bokep jepang “Ibu juga kelihatan segar, pasti kebutuhan itunya juga hot?” pancing saya terus.Tapi ibu Resti malah kelihatan sedih….sehingga saya bertanya, “kok jadi kelihatan sedih bu?”.Akhirnya bu Resti cerita bahwa kebutuhan bathinnya sejak dua tahun ini jarang terpenuhi, yaitu sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya jarang sekali bisa maksimal.“Maaf bu…..padahal menurut saya orang seusia ibu pasti sedang puber kedua?”
“Yah memang begitu dik…..tapi harus ibu tahan?”
“Gimana caranya?” lanjut saya
“Ya dengan mencari kesibukan di ladang…..sehingga malamnya capek terus tertidur?” Lanjutnya. “Wah sedang panas-panasnya dong?” lanjutnya. Sepanjang obrolan mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Resti, dan akhirnya ibu Resti bertanya,“Dik Amar matanya ngeliat apasih?”sambil malu saya berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya.“Orang desa gini kok dikatakan cantik, dikota pasti bayak yang cantik?” kata bu Resti. Sepanjang obrolan mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Resti, dan akhirnya ibu Resti bertanya,“Dik Amar matanya ngeliat apasih?”sambil malu saya berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya.“Orang desa gini kok dikatakan cantik, dikota pasti bayak yang cantik?” kata bu Resti.
0 views