Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana-mana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Bokep jepang hd Berangkat sendiri saja ya?” ucapku. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,” ucap isteriku lagi.“Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja,” jawabku ringan.*******Pertemuan dengan mitra usahaku hari ini ternyata diundur pekan depan. Subhanallah … Alhamdulillah…********Bi…, siang nanti antar Ummi ngaji ya…?” pinta isteriku. Duh, betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini, makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. Rumah ini berantakan karena memang Ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Hati ini menjadi luruh. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. “Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. “Ah, betapa manisnya wajah istriku ketika sedang kegirangan… kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku.******Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ucap isteriku kalem.“Iya. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini!” Jawabku masih dengan nada tinggi.Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam.
