“Mbak, jangan nyubit lagi Mbak, ampun Mbak..”, katau meminta belas kasihannya. film bokep jepang Kamu tdk akan bisa membuat wanita senang dengan cara ngobrolmu yg seperti itu.”, nasihat Indah padaku. Sebuah cubitan langsung menancap di tangan kiriku. Setelah kukenakan celana pendek kubuka pintu, ternyata yg ada dihadapanku adalah Indah yg telah kembali balik kekamar setelah keluar entah kemana dan berapa lama. Selesai mengemasi semua berkas dan catatan, kucoba berdiri dan memutar-mutar kepala untuk melemaskan otot leher dan punggung. Zainal, mmh..”. Kemudian aku mengambil semua berkas dan catatan tentang pekerjaanku dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja. “Dia yg kedua, tapi aku juga cuma istri keduanya, istri pertamanya ada di Jakarta dan mungkin tak tahu mengenai aku. Sekalian saja aku pamitan padamu jika dalam beberapa hari kedepan kita tak bisa ketemu lagi. Pikiranku berkecamuk soal pekerjaan yg akan kuhadapi sehari lagi dan sama sekali belum kusiapkan. Terima kasih banyak ya mau menemanin aku.”, kata Indah dan mencium pipiku. Seiring dengan goyangan tubuhnya, Indah mendesah-desah,
“Ssh.. “Eh Mbak, jangan besar kepala dulu, iya kalau kembang mawar atau melati, kalau kembang kamboja yg seperti di makam-makam, bagaimana? Beberapa saat kemudian tubuh Indah bergetar seiring dengan klimkaksnya. Merasa kerepotan membungkukkan badan, tubuhku kembali kuluruskan.
0 views