“Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?” rengeknya sambil menjambak rambutku.. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. film bokep jepang tuh dia..” Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum… perawan. Wow.. semakin kebawah.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. kalau diraba kan geli..” ujarnya tersenyum.. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. kepuasan seksual.. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. sambil masih terus menunduk Maria menggelengkan kepalanya.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas..”nah.. she is still a virgin.. Oh satu lagi.. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Maria itu. teruskan… atau..stop..!! tangannya naik memeluk leherku.. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. yang penting kuliah selesai dulu.. my god.. semakin dekat.. ada satu lagi mas..hhhhh” mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu.
