Desy terus menjerit-jerit dengan mulut diplester, sementara si Gondrong terus memukuli buah dada Desy sampai akhirnya bulatan buah dada Desy berwarna merah.“Ayo, cepetan cing!”, si Kumis menarik tangan si Gondrong.“Kita musti cepet minggat dari sini!” Desy bersyukur ketika melihat si Gondrong diseret keluar ruangan oleh si Kumis. Bokep jepang hot Mereka berdua, menerobos masuk membuat Desy yang sedang berkonsentrasi pada bukunya terkejut.“Keluarin uangnya!” perintah si Gondrong, sementara si Kumis memutuskan semua kabel video dan telepon yang ada di toko itu. Plester di mulut Desy ditariknya hingga lepas. Kemudian kedua kaki Desy juga diikat ke kaki kursi yang ia duduki. Payudara Desy yang berukuran sedang, bergoyang-goyang karena Desy meronta-ronta dalam ikatannya.“Wow, oke banget!” si Gondrong berseru kagum.“Oke, sekarang kita pergi!” ajak si Kumis, tidak begitu tertarik pada Desy karena sibuk mengawasi keadaan depan toko.Tapi si Gondrong tidak peduli, ia sekarang meraba-raba puting susu Desy lewat BH-nya, setelah itu ia memasukkan jarinya ke belahan payudara Desy. Gelandangan itu melihat tubuh Desy, telanjang dengan buah dada mengacung.Gelandang itu mendorong pintu masuk. Desy mulai menangis, ia tidak tahu nomor kombinasi lemari besi itu, ia hanya menyelipkan uang masuk ke dalam lemari besi melalui celah pintunya.“Cepat!” bentak si Kumis, Desy merasakan pistol menempel di belakang kepalanya.
