Dalam beberapa saat kami masih bertahan pada posisi berdiri. Bokep Mom “Ah, hari panas gini kok”. “Akhh.. Kami saling meremas, memagut, dan mencium. Akupun pulang ke rumah. “Kamu kerja di mana Yun?”
“Di Pasar Minggu”. Kubuka lagi kedua kakinya, kini betisnya melilit di betisku. “Kok mau ke Grogol lewat sini?”
“Iya, sekaligus mampir tempat bapakku kerja”
Setelah ngobrol beberapa saat aku tahu ternyata dia berasal dari Riau, umurnya sedikit di bawahku. “Mau kemana?” tanyaku. Kudorong lidahku menggelitik mulutnya. Yuni seperti seekor singa liaryang tidak terkendali. Kepala Yuni ke bawah, ke perut dan terus ke bawah. “Yuni, aku mau keluar.. “Kenapa?” tanyaku. “Orang di belakangmu dari tadi lihatin aku terus”. Kucium bibirnya dan kuremas buah dadanya. Aku hari itu memang sudah sedia payung lipat karena waktu berangkat dari rumah kulihat langit sudah gelap. Sebentar lagi Yun.. “. “Mau kemana?” tanyaku. “Pulang ke Grogol” jawabnya. Perlahan namun pasti meriamku semakin membesar dan mengeras. Karena mejanya kecil lutut kami bisa saling beradu. Setelah itu kemudian ia membuka pakaiannya sendiri dengan cepat.
