“Sialan, aku kira kamu akan bilang aku seksi, Dit!”, Jawabku menggoda. pikirku kegirangan. Nonton bokep jepang Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Candanya mengomentari. Tiap kali jemarinya yang hangat itu menyentuhku, rasanya begitu nikmat hingga aku mengerang keenakan. Kan kalau di film-film semi, adegan cewe buka blazer dilanjut dengan adegan pijit itu trus berlanjut dengan adegan yang biasanya disensor?”.Ya ampun.., caranya begitu jantan sekali dan sama sekali nggak kurang ajar.., Aku jadi luluh juga dibuatnya, dan aku jadi rela untuk menyerahkan tubuhku padanya.., meski sebenarnya akulah yang menginginkannya.Aku segera menjawab, “Terserah deh, tapi nggak usah disensor juga nggak apa-apa kok”. “Augh, cium yang aku mesra..!” Aku meracau tak karuan. Apalagi ketika jarinya ditusukkannya ke dalam liang kewanitaanku, dan menari-nari di dalamnya.., Aduuh.., benar-benar tak terperi nikmatnya.Tusukan jari Ditto menyentuh tempat yang tepat.., berkali-kali.., Aduhh.., terasa seluruh energiku seperti terhisap ke tempat itu.., terkumpul di situ.., lalu meledak.“Aahhgg Dittoo.., uhh..”, Aku segera mencapai klimaks. “Sar, naik ke meja dong?”, Katanya sambil mendirikan tubuhku. “Nggak apa-apa, Sar.., Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu.., seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri.
