Dari dandanan dan penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak orang mampu. Nonton bokep jepang ya.. Benar dugaanku mereka adalah anak-anak orang kaya, keduanya walaupun masih kecil namun aku dapat melihat garis-garis ketampanan mereka yang baru muncul ditambah dengan kulit mereka yang putih bersih. Tentu saja mereka berdua ketakutan. Edo.. Mereka bangkit dari duduknya. Memekku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya. “Kita ke kamar saja yuk.. mau nggak?”
“Mau..” Edo langsung menyahut. Tampaknya Doni cepat memahami perkataanku dia memompa wanita tua yang ada dibawahnya dengan seksama. Seraya berkacak pinggang aku berkata pada mereka, “Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Ibu kasih”. Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh lebat, sedang batang kemaluannya belum tumbuh benar masih agak kecil. “Doni, Edo kalian boleh pulang dan jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan” aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu. Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi sangat salah tingkah. Setelah tahu begitu aku minta mereka tinggal sebentar karena mungkin mereka belum dijemput. “Bu Nita curang..” Edo berkata. Semakin lama gerakan Edo tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini.
