Ternyata Melki temanku, dia sudah mandi keringat dan mengajakku untuk pulang. Sial.. Bokep jepang rugi sendiri deh tidak jadi berterus terang, saya terlalu takut untuk mengatakannya? “Oh, begitu ya. Setelah kalimatnya yang terakhir itu, saya kembali mengintip keluar, tapi saya hanya mencuri pandang dari celah tirai. Ada sekitar 10 pengunjung yang terdiri dari 3 orang pria dewasa, seorang Bapak-Bapak yang ubanan, sedangkan sisanya anak ingusan dan perempuan. Tak kusangka, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Nah ini dia.” Kami berhenti di rumah yang pagarnya berwarna biru, lalu saya mengucapkan terima kasih sebelum Kak Jefri pergi.Sehabis membersihkan diri, malam itu saya jadi kepikiran Kak Jefri yang tampan itu, yang gagah itu, yang hot itu. bisa kubayangkan kalau dia menciumiku, kalau saja dibelakangku ada matras, saya mau pingsan saja deh_saat itu khayalanku lagi terbang bebas_ sampai saat pikiranku lagi bertamasya, terdengar suara dari belakang memanggil namaku. Tapi aneh sekali rasanya, sakit itu malah hilang entah kemana tatkala ia mulai memaju-mundurkan pantatnya. Pria itu terlihat sangat tampan diterpa cahaya lampu di atasnya.
