Akupun tertarik dengan payudara itu. Ubah dong biar ada perubahan. Nonton bokep jepang Wajahnya yang penuh keringat tetap manis dengan senyuman itu. Kini posisi Laras tepat mendudukiku. Menurut Pak Min sebenarnya kamar itu khusus untuk tamu dan tidak disewakan, tapi entah mengapa aku diperkenankan menyewa kamar itu. Sebenarnya aku juga merupakan perintis dari perusahaan itu, sebut saja CV. Perubahan posisinya bukan tanpa alasan. Selanjutnya penisku dikeluarkannya dari mulut. Lalu kami berduapun roboh tak berdaya. Sementara tanganku sibuk bergerilya mencoba melepas pakaian Laras. Namun karena andilku di perusahaan itu hanyalah Sumber Daya Manusia, dan bukannya ada hubungan dengan finansial, maka pendapatankupun tidak sama dengan teman-temanku yang lain yang juga ikut menjadi perintis.Ada 5 orang termasuk aku yang pertama kali bergabung menjadi satu hingga terbentuklah CV. Naik, naik, dan terus naik. Hari itu Laras mengenakan baju tipis putih dengan celana hitam panjang. Aku jadi teringat Dewi pemeran VCD Itenas yang heboh itu. Badanku makin panas. Karena keakraban kami, maka kamipun memanggil beliau dengan sebutan Babe, sebutan khas orang Betawi. Aku lihat Laras sedang sibuk memencet-mencet tombol remote untuk mencari acara tv.
