CD-ku langsung dipelorotnya ke bawah. Gila, pikirku. Bokep terbaru Lia kugulingkan ke sana ke mari menuruti nafsuku. Ia memang lahir di situ, ayahnya mempunyai penggilingan beras. Kuputar telapakku di payudara kanannya. Dadanya telanjang dan…Aku tak dapat lagi menahan diri. Pinggulnya apalagi. Gila, pikirku. Tetapi aku kembali berkonsentrasi pada puting susunya. Aku betul-betul terhanyut, tetapi masih dapat “menjaga kesopanan” dengan hanya memegangi pipinya saja. Ia mengelinjang. Lehernya putih, anak-anak rambut yang menggerai di sekeliling lehernya membuat penisku mengejang. Aku, John, Lia dan Erik (adiknya), sering berjalan bersama. Kesedihan karena ditinggal si John dan ayahnya, membuat Lia memintaku mendampinginya. Mata terpejam rapat, kelihatannya ia lelah sekali dan mengantuk berat.Aku bangkit dan barulah tercium bau sperma bercampur keringat di kamar itu. Rasanya oouw, ketika kepala penisku mulai masuk. Aku diam tak bisa menjawab karena mulutnya menyerang sana-sini.“Gantian Lia di bawah, deh, biar kamu juga nyampe!”.Ia membalikkan badan. Lia sendiri sudah tidak berdaya lagi. Wow…, tak begitu besar, tetapi putihnya mulus. Dia juga biasa jalan bergayut di lenganku, itupun kalau bertiga dengan Erik.Sore itu, hari Sabtu, ia pulang jam 2 dari apotik.
