kataku.Iya ituYa ampun, aq membayangkan suara itu berbisik di telingaku di atas tempat tidur yg putih. Mbak Iin sudah turun. Nonton bokep jepang Lagi pula percuma, tadi saja di angkot aq kalah lawan kancing. Lalu menyentuh Penis dengan sisi luar jari tangannya. katanya sedikit terengah. Tunggu apa lagi. Aq tdk dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Tapi sebelum berlalu masih sempat melihatku sekilas. Membuang napas. Bau tubuh wanita setengah baya yg yg meleleh oleh keringat. Mobil melaju. Jam berapa aq berangkat. Aq tahu di mana ruangannya. Benarkan kesempatan itu lewat. hah..? Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis. katanya lagi seperti iri pada Iin.Aq mengambil pakaianku. Bodoh amat. Aq masih ingat sepatunya tadi di angkot. Bau tubuhnya tercium. Aq tiduran sambil baca majalah yg tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Aq masih ingat sepatunya tadi di angkot. Ah.., selangkanganku disentuh lagi, diremas, lalu ia menjamah betisku, dan selesai.Ia berlalu ke ruangan sebelah setelah membereskan cream. Paling tdk aq dapat melihat leher yg basah keringat karena kepayahan memijat. Ayo. Masih menutupi diri dengan tabloid. Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Ah.., wanita yg lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.Buka bajunya, celananya juga, ujar wanita tadi
