Dari stasiun Namba, saya langsung ke Ebisucho dan berjalan cepat menuju Sony Plaza Tower. Bokep jepang hot “Ichiban suyoi kudasai!”, pinta saya.Setelah bergelas-gelas sierra, gorbatchev dan chivas regal tidak menampilkan reaksi. Tetapi dasar beruntung, tiga hari kemudian kami bertemu di warung ramen (mie kuah) ketika saatnya lunchbreak. Padahal saya janjian jam 8. Terkena perubahan suhu begitu, si Jendral langsung code red. Dadanya kini menempel pada lenganku yang kekar. Akhirnya kami langsung saja jalan sepanjang Arcade Shinshaibashi sambil bercengkerama, saya dengan bahasa Jepang pas-pasan saya dan Makiko dengan inggris terbata-bata. Setelah itu, gantian saya mengeluarkan si Jendral. Kancing atas blazer Kiko sudah dilepas, sehingga renda BH hitamnya mengintip, tentu beserta belahan susu ranumnya. Mereka tertawa dan terus ngeloyor pergi. Jadi maklum kenapa turis Jepang kalau di Bali suka salting. Tetapi dia belum tahu kalau saya pejuang aktivitas penis international yang bermottokan, “Semoga kontol nusantara tetap Jaya!”
Kalau tahu dia pasti akan segera lari… memesan kamar…hehehe. Serasa John Travolta di Pulp Fiction. Hmmmm, yummy… totally fuckable!
