SAYA JUGA KELUARRRRR…”Pak Kusrin tertunduk lemas sambil bertopang pada meja batu dengan kedua tangannya. Satu tanganku menjulur ke bawah untuk meraih itilku sendiri. Nonton bokep jepang Aku menggoyang pinggulku untuk mengimbangi genkotan Pak Kusrin. ahhhhh ….” Keluar dari mulutku setiap kali Pak Kusrin menyodokkan kontolnya. Aku sudah memperlakukan Pak Kusrin seperti seorang suami. Aku menerimanya. Aku merasa seperti seorang koboi yang sedang menunggang kuda. Tubuh kami sudah bermandi keringat. Ahhhhhhh ….” Jawabku di sela-sela desahan kenikmatan. Aku keluar kamar dengan handuk di tangan menuju ke kamar mandi. Tak disangka, ketika Mak pergi menengok Abah di kamar, Pak Kusrin mengatakan hal yang tidak pernah terlintas di pikiranku.“Kamu sadar, kan … Wati, Utang abah kamu besar sekali. Tanpa mempedulikan bahwa kami dapat menjadi tontonan orang yang lewat di jalan depan rumah, kami terus bergelut di atas sofa yang kini mulai basah dengan keringat kami.Pak Kusrin mendorong tubuhku hingga rebah di sofa. Tapi, dapat sering-sering ngewek sama Ibu saja saya sudah senang … Hehehehe … Buat selingan, Neng.
