Ayo..!Aq masih diam saja. Semua orang bebas masuk asal punya uang. Nonton bokep jepang Aq tdk dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Dari perut turun ke paha. Lalu memegang pahaku,Yg mana..?Yes..! Lalu mengangkang.Aq sudah tak tahan, ayo dong..! Aq menurut saja. Toket itu dari jarak yg cukup dekat jelas membayang. Matanya dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di belakang angkot. Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.Ya sekarang Sayang..! Aq duduk di tepi dipan. Membuang napas. Ya sekarang..! Pintu salon kubuka.Selamat siang Mas, kata seorang penjaga salon,
Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..? Toh masih ada hari esok.Aq bergegas naik angkot yg melintas. Atau janganjangan ia juga disuruh ibunya bayar arisan. kataku.Iya ituYa ampun, aq membayangkan suara itu berbisik di telingaku di atas tempat tidur yg putih. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Ke bawah lagi: Turun. Aq tdk berani menatap wajahnya. Toh ia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku. Aq kira aq sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. Hari itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum ada yg datang, baru aq saja.
