Makanya aku betah-betahin kerja di pabrik itu. Akhirnya kulepas juga CD-nya, si Vera sendiri sejak tadi cuma mendesah-desah tidak karuan, tapi nggak dibuat-buat lho. Bokep viral Kupikir itu pasti Vera. Aku tidak pernah menyinggung soal keperawanan dia, nggak etis.Sampai sekarang aku masih sayang pada Vera, aku tidak akan pernah melupakan dia dan Vera juga bilang padaku, dia tidak akan pernah melupakanku dan dia tidak ingin dilupakan olehku. Oke kupikir.Lusanya memang barangnya sudah sampai di pabrikku. Tapi ini semua hanya impianku. Aku juga nggak jelek-jelek amat sih. Aku tahu Vera sayang denganku, soalnya dia juga bilang kok ke aku. Sesudah itu aku dan Vera beres-beres. buat say hello. Kata teman-temanku cafe ini mahal karena “beli suasana”. Terus kubilang kapan kepastiannya, dia bilang lusa barang dijamin ada. Setiabudi terus belok kiri, sampailah aku di cafe “The Peak”. Sampai sekarang kalau aku kerja, aku selalu memakai jam itu, kadang-kadang aku ingin telepon dia, yah cuma ingin tanya kabarnya. Akhirnya kuarahkan mobilku ke arah Jl. Aku duduk di sebelah kanan Vera. Orang tua Vera tidak tahu terhadap perbuatan anaknya. Karena tempat di sofa kurang lebar, akhirnya kuminta dia pindah ke karpet/permadani di bawah.
