Kini kehidupan Sava berubah 180 derajat, dia kini menjadi seorang model yang terkenal di seluruh penjuru negri.Lampu toko sudah menyala sedari tadi, Sava masih asik memilih berbagai macam pakaian mewah. Bokep jepang hot Sava tersenyum menyambutku datang lalu memberi isyarat dengan tangannya agar aku duduk di sampingnya.“Buat apa sih kamu bikinin aku teh anget ?” aku sedikit ketus.“Biar anget, kan kita abis ke hujanan,” Sava sedikit sewot, memajukan bibirnya yang menggemaskan, “gak pake nyolot juga kali nanyanya… huh.”“Lah gimana gak nyolot coba, aku tuh gak butuh teh ataupun apalah-apalah untuk sekedar menghangatkanku. Sava tersedak, spermaku meleler keluar dari mulutnya. AKU RELAAAAAAA !”“Baiklah.”Entah darimana datangnya suara yang menggema di otakku, suara yang berat dan juga dalam. Harum payudaranya semakin menyengat hidungku, puting yang kemerahan semakin mencuat.Aku menatapnya untuk memantapkan pergumulan kami, tapi aku hanya melihat mata Sava yang tertutup dengan bibir yang dia gigit sendiri. “Hhhmmmmm,” rasa ngilu mulai aku rasakan.Sava menjulurkan lidahnya, menjilat-jilat lubang penisku lalu merayap ke seluruh batangnya. Kami berdua memutuskan untuk pulang ke rumah, berlari seolah kejar-kejaran dengan waktu jatuhnya air dari langit.Tapi baru sampai kami pada sebuah kebun pisang, hujan turun dengan lebatnya, enggak pake gerimis terlebih dahulu.