Astaga, rumahnya besar sekali. Bokep terbaru Habis itu kuciumi lagi bibirnya, aku menelusuri ke leher, ke pundaknya, pokoknya tidak semili pun yang lolos dari jilatan dan ciumanku. Ukuran yang lainnya seperti BH ukurannya 38B. Waktu itu yang menerima cewek (wah suaranya oke punya!), tapi waktu itu aku tidak peduli mau cewek, mau cowok pokoknya yang ada dalam pikiranku barang itu harus ada secepatnya. Dia tidak menjawab, cuma mengangguk. Kubuka saja, pasti dia tidak akan menolak kok. Akhirnya aku masuk ke pelataran parkir kantor Vera di daerah Kopo. Dia bilang, sebenarnya dia sayang sekali padaku, tidak mau kehilangan aku, tidak mau meninggalkan aku, aku yang pertama buat dia… tapi dia tidak sanggup menghadapi semua ini. Benar, kejadian deh. Cuma aku takut ini mengganggu dia. Sebagai level manager, aku bersyukur aku diberi fasilitas yang kupikir lebih dari cukup (soalnya dari dulu aku biasa diajarkan hidup sederhana, walaupun bapakku tidak begitu miskin). Ya sudah aku terima saja, mungkin ini takdirku mesti begini.Oh, iya perlu diketahui oleh rekan-rekan pembaca, aku ini orang pribumi asli. Ternyata dia diam saja.Akhirnya kuberanikan diri untuk mencium pipi kanannya.
