“Hmm.. Bokep jepang Aku sampai terkejut dan heran. Tubuh Santi juga kecil, dengan tinggi 160 cm, beratnya mungkin hanya sekitar 45 kg. Tidak ada bukti.“Biasanya bos-mu datang jam berapa?” tanyaku lagi.Kulihat wanita ini memakai baju yang kancingnya agak terbuka. Dia mulai siaga merasa akan ada pertempuran. Kadang jam 9.30, kadang 10, kadang molor sampai jam 11.”
“Oh ya.. Sementara bibir Santi kembali mencari bibirku. Gila.. Mencium bibirnya dengan caraku yang unik. Ketika melihat sebuah toko handphone yang sudah buka, aku segera masuk dan mulai mencari casing handphone. Srr.. Lalu tangannya kembali seolah tidak terjadi apa-apa. “Buat apa? “Ikut aku..” katanya kemudian sambil melangkah pergi.Mau tidak mau karena penasaran aku mengikutinya. Haha.. Wah, wah, mirip Lily, tetapi Santi agak kasar. Darahku berdesir. Payudaranya coklat sesuai dengan warna kulitnya. Hanya orang-orang yang pernah bercumbu denganku yang tahu. Santi marah-marah. Dia sudah terangsang hebat. Aku sampai mendekapkan tanganku kuatir suaranya di dengar orang dari luar.Lalu aku merasakan ada cairan yang meleleh keluar. “Aku pilih yang pribadinya baik deh..” jawab Santi. Tak lama kemudian ujung lidahku mencapai puncak payudaranya. “Aku masih bisa tanpa sex satu minggu. Penis memang tidak pernah bisa dikontrol.
