Telapaknya menginjak kursi. Bokep jepang hot Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.“Suka Jhony?”
“Hmm.. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Menengadah. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Jhony! Mbak Tia masih tersenyum. OK?”Aku mengangguk. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. “Jhony, nikmat sekali sayang.. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Mbak Tia mengangguk. Mbak Lia terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.“Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Jhony?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lia menjambak rambutku. Aku menengadah. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lia untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu.
0 views