Kali ini aku datang agak lebih pagi, mungkin sekitar jam 11. Dia lalu memelukku sambil tidur telungkup diatasku.Tengkukku diciuminya dan dia memberi kode gerakan agar aku berbalik telentang. Bokep terbaru “Lho kata mbak Ambar tadi, “Ini” ongkosnya tigaratus, kalau 4 kali berarti satu koma dua toh,” kataku.“Lho kalau dikasi sigitu, saya ya matur nuwun, tapi kalau dikasih lebih masak iya saya nolak mas,” kata Amei.Ah sialan, aku terjebak oleh pertanyaanku sendiri. Tawaran yang sangat menarik, tentu saja aku setuju.“Mas ke kamar mandi dulu nanti gantian saya, “ katanya. Menurut Amei jika dia setiap minggu “mampir” ke rumah Mbak Ambar, lumayan bisa menyamai gaji suaminya, malah sering-sering lebih. “Wah nanti aku ditembak,” kataku. Aturan di situ, kita tidak bisa langsung nenteng pilihan kita. Dia menyalamiku dan duduk di depanku. Tapi kalau keluar dari situ boleh pakaian bebas, Lha kalau pakai kain naik motor repot toh mas,” katanya dengan senyum menggoda.Tempat rendezvous itu ternyata adalah milik Mbak Ambar yang tadi menyambutku. Suasananya teduh dan khas kampung-kampung Jawa, tenang ada suara-suara burung perkutut dan gending yang mungkin dikumandangkan dari radio atau rekaman secara samar-samar.Aku berdebar-debar juga mendatangi tempat tersebut. “Wah semuanya di sini enak kok Mas,” timpalnya.Sambil aku mengamati menu yang disodorkan, mata ini
Istri Yang Baik Menunduk Dan Membungkuk
Related videos



















