Kupandangi meja disebelahku yang penuh dengan botol-botol aqua, beberapa makanan kecil, dan kantung-kantung plastik yang tak ada isinya.Kupindahkan semua barang diatas meja keatas laci, lalu kubersihkan meja itu. Nonton bokep jepang “Memangnya kamu sudah kenal, Tok?”, tanyanya. Rupanya Iswani punya pikiran yang sama denganku. Sibuk mengimbangi gesekkan tempurung lutut, Iswani hanya memegang erat batang kemaluanku. Kemungkinan-kemungkinan tidak kuperoleh data yang kuperlukan juga kucatat. Kemudian tempurung lutut kananku dengan sengaja kugesekkan pada selakangannya. Setengah dari rokoknya telah habis ketika kulihat Iswani keluar dari pintu kamar dengan menggunakan kaos oblong besar dan celana pendek sebatas paha. “Nanti setelah Mbak kukenalkan, ganti Mbak kenalkan saya”, jawabku sambil meneguk kopiku yang masih panas dengan hati-hati. “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. “Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya.Beberapa tamu penginapan yang ada di kafetaria menoleh ke arah Iswani ketika kami memasuki kafetaria penginapan. “Nggak apa-apa Mbak, cuma mikir kerjaan besok”, jawabku santai. Sibuk mengimbangi gesekkan tempurung lutut, Iswani hanya memegang erat batang kemaluanku. emangnya kenapa Mbak?”, tanyaku
“Sudah jam berapa ini? Dengan berusaha secermat mungkin berdasarkan data yang ada dan catatanku, aku mulai membuat rencana kerja. “Tok, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yang langsung kujawab dengan anggukan sambil
