Untuk menghilangkan kantuk, aku menuju dapur di bangunan utama bermaksud membuat secangkir kopi dan semangkok mie instan.Tiba-tiba terdengar pintu pagar terbuka, rupanya Yumul, adik Budi, pulang lebih awal ditemani pacarnya Wadi. Bokep rusia Lalu perlahan Yumul menaikkan dan menurunkan kembali pantatnya, semakin lama semakin cepat. Aku semakin gemetar dan gagu serta tak mampu menghindar dari wanita birahi yang belum sempat terlampiaskan dengan Wadi. Selintas Yumul tersenyum namun tiba-tiba ia terkejut karena di batang kejantananku ada darah merah cukup banyak. Sambil menutup tubuh seadanya ia menghampiri dapur dan memergokiku berdiri di sana.Yumul kaget dan terpaku, akupun gemetar tak mampu mengucap maaf. Lalu perlahan Yumul menaikkan dan menurunkan kembali pantatnya, semakin lama semakin cepat. Sambil menutup tubuh seadanya ia menghampiri dapur dan memergokiku berdiri di sana.Yumul kaget dan terpaku, akupun gemetar tak mampu mengucap maaf. Ketika melihat senyumnya yang menandakan kepuasannya, tanpa sadar akupun ikut menaikturunkan pantatku seirama dengan gerakannya. Rupanya doaku terkabul. Antara malu, menangis, marah dan tertawa Yumul berkata, “Bang Obi dari tadi melihat kami?” Aku menunduk, tak berani menatap dan berkata lirih, “Maaf…” Sejenak hening, lalu tiba-tiba Yumul tesenyum simpul, “Hi, ada burung apa di celana Bang Obi..” Rupanya meriamku belum turun dan menyembul diantara celana hawaiku, karena memang kebetulan
