Akhirnya tumpahlah kenikmatan Nana. Lama tidak bergerak dari tempatku berdiri. Bokep jepang “Jangan kena kena
gigi,” seruku ketika giginya menggesek ujung kemaluanku, yang membuatku
nyengir. Setelah jenuh aku menjilati liang kewanitaannya, aku
bersiap-siap mengarahkan batang kejantananku ke liang senggamanya, Dengan
cekatan ia bimbing batang kejantananku hingga di depan gerbang kewanitaannya. Aku segera menuju ke kamarku, kulepas
semua pakaianku dan kukeringkan dengan handuk. Ketika kubuka BH-nya, aku tertegun,
payudaranya masih kencang dan mulus, ukurannya sedang. Tergantung kesana-kemari
ketika tubuhku tergoncang karena gosokan yang keras di kepalaku. Benar
saja,ia dengan sigap meraih kemaluanku dan mengulumnya, meskipun masih sangat
tidak profesional, tetapi kuhargai juga keberaniannya. Ia menurut ketika kubuka
pelan-pelan pahanya, kini dengan jelas liang kewanitaan yang manis bentuknya
itu. “Nana, nggak pakai BH lho..” Aku kaget bukan kepalang,
mendengar suara manja itu, dan kulihat wajahnya sudah sangat dekat dengan
wajahku.Dan yang lebih dahsyat lagi adalah, dengan posisi menduduk itu maka
payudaranya yang bebas tidak terbungkus BH itu tergantung indah. Bahkan ketika
Nana memintaku untuk membuat salah satu tugas teks pidato, aku tanpa
sungkan-sungkan masuk ke kamarnya.
0 views