Keesokannya,
Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Weni sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.“Selamat Pagi, Tom…”“Pagi… Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”“Kamu hari ini mau kemana Tom?”“Tidak kemana-mana, Ma… paling cuci mobil…”“Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”“Ok.. Lidahku kuputar dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang membuat Mama Weni menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri di atas sofa seperti cacing kepanasan.“Ahh… ahh.. Bokep jepang Tiba-tiba Mama menyuruhku untuk memijat dirinya.“Tom, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama yach… habis pegal banget nih…”“Dimana Ma?”“Sini.. Ma…”Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. aakkkhh.. Ma, Vagina Mama luar biasa sekali…” Aku pun ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya vagina mertuaku, yang memang nikmat, meniban tubuh Mama Weni yang sudah lemas lebih dulu.Aku dan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah tidur ke kamar Mama Weni, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Weni memelukku dan mencium pipiku.“Tom, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba lagi batangmu yach, boleh khan…”“Boleh Ma,
