Setidaknya cukup untuk menghabiskan sore sambil membaca novel.”
Ia bangkit berdiri dan melangkah menghampiri stereo-set di celah rak buku. Nonton bokep jepang “Ahhh..,” erangku. Tak ada debaran seperti tadi. Mau tidak ? Ini rumah bujangan,” kataku begitu aku melangkah masuk ke dalam ruang tamu. Kali ini lebih lama daripada yang tadi. Kutekan lagi pinggulku lebih kuat. Mungkin aku sedang bermimpi, saat kudengar ia bersenandung seolah menidurkanku. Lumayan juga penghasilanmu.”
“Cukup untuk seorang diri.”
“Let’s see. Nafsuku sudah sampai ke ujung. Aku mengerang, menahan ekstasi yang merambati seluruh sarafku. Aku tahu.”
“Aku sedikit kasar. Kurasa aku terlalu emosionil.”
“Tak apa-apa,” balasku tersenyum. Jemarinya lalu mengelus batang kemaluanku. “Shit,” bisikku, membuka mata, menundukkan tubuhku, lalu menciumi buah dadanya. Kami berpagutan, sesekali saling menggigit. Kuharap tidak,” desisnya kemudian. Semua yang sudah kulalui. Sebentar. “Aku..,” desahku lagi. Geliat dan keringat yang bercampur. Ia membalas pagutanku dengan gerakan mengulum yang lembut. Kutekan tubuhku ke tubuhnya, hingga separuh tubuh kami bertindihan di atas sofa. Aku berusaha sebisa mungkin. “Apa kerjamu tadi?”
“Di sebuah perusahaan distributor material bangunan.”
“Oh ya, aku lupa. Aku terkesiap, sadar kalau pada kenyataannya aku memang terangsang hebat.
