Akhirnya kami sepakat untuk check in secara sembunyi-sembunyi.Tiba di motel tersebut, Peter membelokkan mobilnya ke dlm. film bokep jepang Tapi aku tak berani melangkah lebih jauh, soalnya ada tiga teman aku di ruangan tersebut.Peter terlihat sangat tertarik ke Diah, dia berbaring di sisi lain dari Diah. Kemudian aku memperhatikan garis-garis tangannya. Peter yg berada di bagian bawah tak mau kalah, terlihat dia menaikkan rok mini si Diah hingga ke atas pinggulnya. Kemudian aku memperhatikan garis-garis tangannya. Akhirnya kelima teman aku telah mendapatkan pasangan mereka, tinggal si Boy dan Jeby yg masih terlihat ragu-ragu. Roomboy-nya sendiri cukup tahu diri, dia hanya berdiri di luar kamar.“Mas, tolong beliin kondom dong, satu bungkus!” terdengar suara si Peter.“Isi tiga biji Mas?” roomboy-nya menjawab.“Nggak, yg isi 12 biji dan mereknya harus Durex (hihi… aing di sponsor Durex nih),” jawab Peter.Kami yg di kamar mandi hampir tertawa, kok sepertinya nafsu sekali ya! Habis itu dengan senyum memancing dia berjalan dan berbaring telungkup di kasur.Ketika mendengar pintu kamar ditutup Peter, kami segera berhamburan mendekati Diah. Kemudian timbul keisengan aku, aku meminta agar dia menunjukkan telapak tangannya lagi. Motel ini sangat lux dan biayanya tak mahal-mahal sekali.