Aku tidurin Vina diranjangnya, dia nampak kecapean banget setelah aku bantai. Terasa kayak ada yang ngedorong saluran dalam penis aku, gak bisa aku bedung lagi. Bokep jepang udah malem lho…” “Gak ah, ntar aja, lagian kost aku campur, jadi ga ada jam malamnya, lo klo mau pulang, duluan aja…” jawabnya. Ternyata Vina gak mau kalah, dia langsung jongkok dan membuka resleting celana aku, ngeluarin penis aku yang sempat membuatnya terdiam sebentar karena ukurannya yang cukup besar (18×5). Vina menggelinjang gak tentu, mendesah dan melenguh sambil berteriak-teriak kecil keenakan. Sekitar jam 06.00 aku pulang, pamit lewat kertas yang aku selipin dibantalnya karena dia masih belum bangun saking capenya. Setelah makan siang, aku pamitan duluan dan langsung masuk ke kelas. Dari situlah setiap aku ke kampus, aku maupun Vina pasti selalu ngajak untuk ‘bertempur’ lagi, tapi di tempat yang berbeda. “Gak apa-apa koq, yank… Cuma sebentar aja koq sakitnya, lagian aku bakalan pelan-pelan koq, tahan yah…” aku berusaha menenangkannya. Diam-diam aku masuk, samperin Vina dari belakang. Wooow! Dari situlah setiap aku ke kampus, aku maupun Vina pasti selalu ngajak untuk ‘bertempur’ lagi, tapi di tempat yang berbeda. Terus-menerus dengan perlahan tapi pasti aku goyang pinggul aku. Uhuuuy… Bikin konak aja! Waktu udah nunjukkin
0 views
Related videos

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

100%

0%

0%

100%