Tubuh Mbak Titis masih bergetar beberapa saat. Lagu2 yang kuputar membuatku terbuai. Bokep jepang Yang ada cuma 1 penyiar yang lagi bertugas, ama aku doang. Kosong juga. Tapi ditepisnya tanganku. Tangan kananku yang bebas kuarahkan ke lubang anusnya. Padahal aku grogi setengah mati takut ketauan boongnya. Aku bengong sesaat, tapi segera menganggukkan kepalaku. Tanpa basa-basi aku segera memutar tubuhku dan di depanku telah berdiri Mbak Titis dengan paras yang sangat cantik. Ibu Titis ga langsung masuk ke rumah tapi mampir dulu ke studio. Lidahku semakin liar bermain. Kepalanya terayun-ayun menambah keseksiannya. “Oh…uh…oh…uh”, suara Mbak Titis keenakan. “Iya Mas. Hisapanku di vagina Mbak Titis semakin liar. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Dan tubuh Mbak Titis pun bergetar sangat hebat. Kedua tanganku mencengkeram pegangan kursi. Lampu di ruanganku sudah sejak tadi kumatikan sehingga tidak ada yang tau kalo aku masih ada di situ. Siapa tau Mbak Titis minta ditemenin. Waktu ngliat, Ibu Titis cantik sekali. “Iya Mas. Dudukku menjadi tidak tenang.
