Ahh.. Bokep terbaru Kemudian, Papa mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangan satunya meraih lubang vaginaku.“Ohh.. Nanti Papa sodok ya..” bisik Papaku di telingaku dan menjilatinya ketika tangannya mulai bermain di klitorisku.Birahiku sudah tak tertahankan lagi hingga aku pun pasrah terhadap perlakuan Papaku ini. Lelah masih terasa karena orgasme tadi sehingga aku tidak mampu melawan.“Pa.. Nina pengen pipiss..” desahku tak tahan menahan sesuatu yang ingin meledak di dalam diriku, tanganku meremas tangan Papa yang sedang bermain di klitorisku dengan bernafsu.Di luar perkiraanku, Papa malah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Kok gak ada?” tanyaku sambil mengucek mataku yang masih mengantuk.Pada saat itu Papaku tidak langsung menjawab, Ia tercengang untuk beberapa saat dan menatapku dengan pandangan tajam. Spermanya terasa dengan kuat menyemprot dinding vaginaku. Terasa seperti ingin pipis, namun nikmatnya tak tertahankan. Papa mendesah terus-menerus memuji kerapatan dan betapa enaknya vaginaku. Lelah masih terasa karena orgasme tadi sehingga aku tidak mampu melawan.“Pa.. Nanti Papa entotin tiap hari yaa.. Tante koma?” ujarku terbata-bata. Dengan perlahan ia memasukkan kepala penisnya ke dalam liang vaginaku, namun terhalang oleh selaput daraku.
