“Kimura-san minta aku tinggal di apartemennya, dia mau ngebiayain hidupku.”Aku kaget mendengar kata-kata Belinda. Bokep jepang hot Tapi Belinda tidak menjawab, dan malah menatapku seperti dia bertanya “ngapain Om bicara seperti itu”.“Om Jordy bilang dia punya teman polisi, pejabat. Hangat, empuk, dan pentilnya terasa keras di antara jariku.“Oke, foto.”Kupencet tombol remote dengan tangan kiri. Terus terang… aku nggak tahan.“Jord, di mana toiletnya?” kutanya.“Sono,” Jordy menunjuk pintu di sebelah ruang ganti.Aku masuk ke sana. Tapi kali ini Belinda menepis rangkulanku.“Nggak usah, Om…”“Bel…”“Aku minta Om ke sini karena aku mau pamit… Aku mau keluar dari kehidupan Om dan Hedy supaya hidup kalian tenang. Tiap langkah, talinya gesek bibir memekku. Gaunnya tersibak menampilkan pahanya yang mulus. Barangkali dia merasa cocok denganku. Tapi mendingan begini. Gaun rumahan dua lapis—putih di atas kotak-kotak merah-hitam—adalah busana selanjutnya. Aku duduk di sebelah kiri Belinda, jadi kulingkarkan lenganku ke belakang punggungnya dan tanganku menjamah payudaranya. Kubidikkan kamera ke arah Belinda yang sedang menyisir rambutnya di balkon. Wah, bakal jadi bagaimana hubunganku dengan Belinda?*****
BAGIAN 2Ternyata urusanku dengan Belinda tidak berhenti sesudah pemotretan di kamar kosnya. Aku senyam-senyum mengerti.“Oke, ayo kita mulai,” kata Belinda.“Di mana nih fotonya?”“Kayaknya kalau di balkon bagus juga,” usul Belinda.Di kamar kosnya ada balkon sempit yang menghadap samping,
