Aku berpaling dan menatap wajahnya. Di dalam kamar kami rapatkan dua bed yang ada. Nonton bokep jepang Ternyata dia tinggal serumah dengan beberapa teman-temannya. “Mau ngapain?” “Jalan aja, kalau ada film bagus kita nonton di sana aja”. Aku mengimbanginya dengan memutar pinggulku dan meremas payudaranya. Kini kami hanya mengenakan pakaian dalam saja.“Kamu sering mengajak perempuan untuk begini ya?” tanyanya. Matanya semakin sayu dan gerakannya semakin liar. Aku memang sudah beberapa kali berhubungan dengan wanita. dinda semakin merapat. Aku berhenti sejenak dalam posisi kepala penis saja yang masuk dalam vaginanya, kemudian kuhempaskan dalam-dalam. Kembali dinda berbaring di bednya. Tubuh dinda bergetar seperti menangis.“Ayo jangan berhenti, teruskan.. Kami menungu lagi di situ.“Jam segini nggak ada lagi angkutan ke Warung Jambu kali ya?” tanyaku. Kukencangkan otot perutku dan kutahan, terasa ada aliran lahar yang mau meledak. Ketika penisku mau kucabut dia menahan tubuhku.“Jangan dicabut dulu, biarkan saja di dalam. Tiba-tiba saja dia menggandeng lenganku berjalan ke kedai jamu tersebut.“Mau minum sari rapet” godaku. Kami berbaring berdampingan di bed masing-masing.“Boss-nya yang punya showroom orang mana sih?”
“Keturunan Arab” Jawabnya. Dalam posisi ini gerakanku menjadi kurang nyaman dan kurang bebas. Teruskan lagi” pintanya.Aku tahu wanita ini hampir mencapai puncaknya.
0 views