“Duh..pantatnya masih ok. Aku ke ruang makan lagi dan mengambil gelas lalu menuju dispenser.Baru setelah melewati kamar mandi pembantu ada yang special di sana. Bokep indo Tangan kiriku mengusap-usap lembut luar vaginanya. ”Iyyyaa..Pppaakkk..aaayyyoo Pppaakk..”, rintihnya makin kencang. Mau tidak mau, penisku makin mengembang dan itu jelas dilihat Tina. Tapi kalo belum pernah ya nggak usah..nggak pa-pa”. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku di belakang leher dan daun-daun telinganya. Tina mengulurkan sabun dengan tersenyum. Digosoknya punggung, pantat, lalu paha dan kaki sisi belakang. Bener kamu masih nyimpen obatnya ?”, sambil kucubit pipinya. Tak lupa senjataku dibersihkan dari sisa-sisa sabun. Digosoknya punggung, pantat, lalu paha dan kaki sisi belakang. Letak meja makan dengan kamar pembantu hanya 3 meteran. Tak terasa penisku mulai membesar, Aku Ke kamar mandi mbetulin posisi penis..sambil kencing. ”Eemmppff..”, erangnya. Bibirku dicarinya lalu ”hhhmmmpppfffttt..”. ”Bapak nggak cuci tangan sekalian..di sini saja” tawar Tina. Dua tangannya kuletakkan di pinggir bak mandi. ”Aahh..hmmppff”, erangnya. Dua tangan Tina mencengkeram paha depanku. ”Emm..ya udah kalo kamu yang minta gitu”, jawabku.Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku, Padahal tidak ada orang lain.
