Katanya cuma mau merayakannya sama kamu”, kata Tante Amanda Iangsung memberitahu. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Bokep viral “Ke rumah..?”, tanyaku memastikan. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah.Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. “Kok Lidya nggak bilang sih..?”, aku mendengus sembari menatap Lidya yg jadi memerah wajahnya. Namun aku sama sekali tak mengerti dgn apa yg d ibisikkannya. Sedangkan aku sama sekali tak mengerti. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. Apa saja yg aku inginkan, pasti dikabulkan. Memang tingkahku tak ubahnya seorang anak balita.Tangisanku baru berhenti setelah Bapak berjanji akan membelikanku motor. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Antara lima dan enam tahun. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta.
