“Aku mandi dulu yah, kamu mau ikut gak mandi bareng aku?”, sambil tertawa dan menyubit pinggangku. “Hayo nonton BF ya”, katanya tiba-tiba membuatku kaget. film bokep jepang Entah kenapa tiba-tiba VCD-nya menyala sendiri (ternyata remotenya kedudukan olehku) dan ternyata ada film di VCD-nya, dan itu film porno. Melihat aku gelisah Evi tersenyum. Tangan Evi yang semula di samping perlahan naik ke kepalaku dan meremas rambutku. Desahannya membuatku semakin bernafsu dan akupun mencium bibirnya,
lehernya dan belakang telingnya. “Lebih cepat sedikit Ren, ahhh, enak sekali”. Evi tersenyum saja menjawabnya, “Dah, liat dulu aja” Sekarang aku semakin gelisah dan penisku
semakin menegang. “Kenapa Ren?, Kamu mau cium aku ya?” “Aku dah gak kuat Vi, boleh yah aku cium Vi?” “Kamu dah konak ya dari tadi”, katanya sambil meraba penisku dari luar. Evi yang lebih muda selalu ada di rumah sore hari, jadi aku sering mengobrol dengannya. Desahan dan gerakannya makin cepat, akhirnya melemah diiringi desahannya yang panjang. “Ah gak kok cuma kesemutan” jawabku sekenanya sambil melirik ke arahnya. Kamar kost Evi isinya cukup lengkap, TV, VCD dan bahkan kulkas. “Bener nih”, tantangku. Evi pun melengos. “Ah gak kok cuma kesemutan” jawabku sekenanya sambil melirik ke arahnya. Mungkin karena udara di temat kostku cukup panas dia tidak
0 views