Dukun ini berwajah angker dan berwibawa. Kulitnya begitu putih bagai pualam. Bokep viral Masa harus begituan dengan anak sendiri? Ada syaratnya.”
“Syarat? Reaksiku adalah memeluk Mama erat-erat karena kaget dan sedikit sakit. Wajahku terbenam di lehernya, rambut Mama menutupi kepalaku. Tampak ia gugup. Kepalaku pusing menahan birahi ini. Aku menjelajahi alat reproduksi Mama lebih jauh daripada siapapun di dunia ini! Selain itu, suara Mama mulai terdengar lagi,
“Yeaaah…… yeaaaaaaaaaaaaah……. Mama bertanya kepada temannya mengenai kiat mereka sehingga dalam jaman susah begini usahanya makin maju. Akhirnya setelah beberapa menit, selangkangan Mama dan batang kontolku sudah licin karena lendir Mama. Ritual seks? Mama mendesah bagai sedang makan cabe. “YEAAAH……!” tahu-tahu kini suara Mama keras sekali. Aku pikir karena Mama sudah memelukku, maka akupun tak apa memeluknya. Kepalaku pusing menahan birahi ini. Harus membawa teman lelaki, tetapi tidak boleh membawa suami.”
“Loh, kenapa?”
“Itu memang syaratnya. Mulutku tidak pernah tinggal diam. Pertama-tama lingkar luar lubang vagina Mama dilewati oleh kepala kontolku dengan susah payah. Saat itu aku berusia tujuh belas tahun. Aku sendiri malah hanya terdiam saja sambil mengunyah. Kami Mama dan anak!” kata Mamaku. Ini adalah bau surgawi, pikirku dalam hati. Suatu hari, teman dekat Mamaku datang berkunjung. Keluarga kami terdiri dari Papaku, Hermawan berusia empat puluh
