“Tekan Kak..!”
Aku segera memajukan pinggulku sedikit, “Blessshh..!”
“Achhh..” Santi menjerit saat kepala senjataku terbenam. Bokep jepang Aku mengusap rambutnya yanglebat, perlahan kukecup keningnya, dan terus matanya. Istri atau Santi..?”Aku diam sejenak, memikirkan jawaban yang tepat. Senjataku rasanya sudah menggembung menahan sperma yang akan muncrat. Dan sampai film habis, Santi sudah pasrah berada di pelukanku, namun aku masih bersabar meskipun senjataku sudah membengkak dan mengeras. Pikiranku dipenuhi dengan khayalan-khayalan indah. Apa lagi waktu doggy style, goyangan pantatnya sungguh nikmat sekali. Bibir kami saling melumat dan menghisap. “Ma, malam ini Papa nggak pulang, ada teman Papa ngajak ke Bandung mau lihat mesin.” kataku dalam HP-ku kepada istriku. Sekarang aku yang mendesah tak karuan, apalagi dengan pandainya Santi menjilati puting dadaku. Bagaimana jika aku melumat buah dadanya..?Bagaimana menjilati klitorisnya..? “Oh.., Gede sekali Kak, Santi takut..!”
“Memangnya punya mantan Kamu..?”
“Paling separohnya..!”
Meskipun diucapkan dengan nafas memburu dan wajah yang sedikit memerah menahan gairah, tapi dalam hatiku sempat berpikir bahwa senjata mantan Santi termasuk kecil. “Kamu masih kuat..?” tanyaku. Sayang..!”
“Bareng, Kak..! Jari-jarinya membimbing senjataku memasuki kemaluannya. Sayang..!”
“Bareng, Kak..! Kenapa..?” Santi bertanya saat aku melepaskan pagutan bibirku.
