Merdeka, kutunggu di lantai 2 sambil melihat-lihat buku.Lima belas menit berlalu, kulihat jam masih pukul 9.15 pagi, kami janjian pukul 9 pagi. Nonton bokep jepang “Saputangan biru bekas kesucianmu masih kusimpan sampai hari ini, aku masih menyimpan tanda cinta kita, sayang”. Tanganku meraba dan meremas kedua payudara montoknya dan selanjutnya kusedot pentilnya yang masih mengeras, sementara tanganku bergerilya ke arah vaginanya dan kuraba kelentitnya dengan ujung jari telunjukku.Mulutku masih bergerilya dengan lidah menjelajah bukit kembarnya dan menyedot pentilnya, sementara ujung telunjukku memutar perlahan membentuk lingkaran kecil mengelilingi kelentitnya. “Emangnya kenapa?”
“tidak, badan kamu masih langsing dan berisi seperti dulu waktu pacaran”, kataku sambil senyum. “Terserah kamu deh Mas”, aku tersenyum sambil mengenang masa pacaran kami dulu.Saat itu kebetulan aku ada rapat di Bandung, jadwal tiga hari selesai cuma satu setengah hari, aku memutuskan berpisah dengan rombongan dan menginap di sebuah hotel di Jalan Setiabudi kota Bandung. Sejujurnya, aku tidak ingin mengulangi masa lalu, namun kerinduan dan suasana romantis yang ada membuat kami jadi sama-sama lupa dengan status kami sekarang.“Kita kemana nih?”, tanyaku sambil bersiap-siap keluar dari Hanamasa.
0 views