Makin lama makin jelas. Video bokep jepang Dari iramanya bukan sedang berjalan. Selesai. Nampak ada perubahan besar pada Fera. Kalau potong rambut ya masuk ke tukang pangkas di pasar. Dia berlalu ke ruangan sebelah setelah membereskan cream. Aku pertegas bahwa aku mengendus kuat-kuat aroma itu. Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Dia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Kring..! Sebentar lagi Mbak Mirna yang punya salon ini datang, bdiasanya jam segini dia datang. Pasti terburu-buru. Fera datang. Dia menyentuhnya. Ini kesempatan kedua. Namun, tiba-tiba keberandianku hilang. Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Jendela kubuka. Dia terus mengelap selangkanganku. Kalau kini aku berani pasti karena dadanya terbuka, pasti karena peluhnya yang membasahi leher, pasti karena aku terlalu terbuai lamunan. Hidungnya tidak mancung tetapi juga tidak pesek. Kalau saja, tidak keburu wanita yang menjaga telepon datang, dia sudah melumat Kejantananku. Aku menyesal mengutuk ibu ketika pergi. Betul-betul keras. Dia tidak membalas tapi lebih ramah. Dia menikmati, tangannya mengocok Kejantananku. Inilah kesempatan itu. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Pletak, pletok, sepatunya berbunyi memecah sunyi. Terganggu wanita muda yang di ruang sebelah yang kadang-kadang tanpa tujuan jelas bolak-balik ke ruang pijat. Dadaku berguncang. Darahku mendesir.
